Para pelaku kejahatan cyber di AS menemukan akses baru untuk melancarkan aksi kejahatan mereka.
Para kriminal tersebut membobol sistem layanan VoIP (Voice over Internet Protocol) yang digunakan perusahaan-perusahaan skala menengah. Beberapa minggu terakhir, laporan terbaru di AS menyebutkan ada lusinan sistem VoIP yang dibobol para pelaku kriminal cyber. "Pembobolan layanan VoIP merupakan bentuk kejahatan baru dalam dunia telekomunikasi dan kejahatan cyber," kata pengacara wilayah New Jersey Erez Lieberman seperti dikutip dari Computer World, Kamis (29/10/2009). "Ini adalah ancaman serius dan harus diwaspadai oleh para pemilik perusahaan," tambahnya. Layanan serupa telepon melalui internet ini dimanfaatkan oleh mereka untuk mengontak nasabah bank yang menjadi target. Mereka kemudian menipu para korban agar memberikan nomor dan password untuk mengakses akun bank mereka. Para korban umumnya mereka yang menjadi nasabah di sebuah bank dengan cakupan wilayah yang kecil, yang umumnya hanya memiliki sedikit sumber dalam mendeteksi aksi penipuan. Umumnya, mereka akan membobol sistem layanan VoIP dan menelepon korban dengan cara memutar ulang pesan suara yang menyebutkan bahwa akun bank mereka tengah mengalami eror.Korban kemudian diminta melakukan konfirmasi password dan nomor PIN ATM. Dari situlah si pelaku kejahatan kemudian dapat mengeruk keuntungan dari akses akun bank para korbannya.
sumber:okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar